Syadzarwan adalah dinding yang
mengelilingi Ka’bah yang berada dalam bagian bangunan yang berbentuk
melengkung di bawah dinding Ka’bah sampai permukaan tanah kecuali di
Hijr Ismail. Syadzarwan merupakan bagian dari Ka’bah karena berada di
atas pondasi yang dibangun oleh Nabi Ibrohim as. Menurut Abdullah bin
Zubair pembangunan Syadzarwan bertujuan untuk melindungi Ka’bah dari
genangan dan aliran air serta untuk mengikat tali Kiswah penutup Ka’bah
pada gantungan tetap berbentuk bulat yang ada pada Syadzarwan. Disamping
itu bertujuan pula untuk menghindarkan gesekan orang-orang yang sedang
Thowaf dengan dinding Ka’bah dan Kiswah penutup Ka’bah sehingga tidak
membahayakan mereka pada saat berdesak-desakan disekeliling Ka’bah.
Batu-batu yang digunakan untuk menutup
Syadzarwan berasal dari jenis batu pualam marmer yang sangat kuat dan
keras. Pada tahun 1417 H di renovasi oleh Raja Fahd dan batu-batu
tersebut diperbaharui lagi sehingga lebih kokoh dan kuat. Panjang
Syadzarwan pada sisi multazam 12,84 meter, pada sisi Rukun Yamani sampai
Hajar Aswad 11,52 meter, pada sisi Rukun Yamani sampai Hijr Ismail
12,11 meter dan diantara dua ambang pintu Hijr Ismail 11,28 meter.
Syadzarwan merupakan bagian dari Ka’bah
maka bagi orang-orang yang sedang Thowaf juga tidak diperbolehkan
menyentuknya dan termasuk juga melewati udara di atas Syadzarwan. Kalau
hal ini dilanggar maka Thowafnya tidak sah pada putaran tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar